How can you see into my eyes like open doors?
Leading you down into my core where I've become so numb
Without a soul, my spirit sleeping somewhere cold
Until you find it there and lead it back home
Wake me up
(Wake me up inside)
I can't wake up
(Wake me up inside)
Save me
(Call my name and save me from the dark)
Wake me up
(Bid my blood to run)
I can't wake up
(Before I come undone)
Save me
(Save me from the nothing I've become)
Now that I know what I'm without
You can't just leave me
Breathe into me and make me real
Bring me to life
Wake me up
(Wake me up inside)
I can't wake up
(Wake me up inside)
Save me
(Call my name and save me from the dark)
Wake me up
(Bid my blood to run)
I can't wake up
(Before I come undone)
Save me
(Save me from the nothing I've become)
[ From: http://www.elyrics.net/read/e/evanescence-lyrics/bring-me-to-life-lyrics.html ]
I've been living a lie
There's nothing inside
Bring me to life
Frozen inside without your touch
Without your love, darling
Only you are the life among the dead
All this time, I can't believe I couldn't see
Kept in the dark but you were there in front of me
I've been sleeping a thousand years it seems
Got to open my eyes to everything
Without thought, without voice, without a soul
Don't let me die here
There must be something more
Bring me to life
Wake me up
(Wake me up inside)
I can't wake up
(Wake me up inside)
Save me
(Call my name and save me from the dark)
Wake me up
(Bid my blood to run)
I can't wake up
(Before I come undone)
Save me
(Save me from the nothing I've become)
I've been living a lie
There's nothing inside
Bring me to life
diky syaban hilal fajri
Senin, 28 Maret 2011
Rabu, 05 Januari 2011
Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Ketauqifian Tartib Surat Al-Qur’an
I. PENDAHULUAN
Al-Qur`an sebagai pedoman hidup yang pertama bagi umat Islam yang bagi kaum Muslimin adalah kalamu-Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad melalui perantaraan malaikat Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada di luar kemampuan apapun. Dimana ayat-ayatnya telah berintraksi dengan budaya dan perkembangan masyarakat yang dijumpainya. Kendati demikian, nilai-nilai yang diamanahkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.
Sebagai kitab suci, al-Qur`an sejak pewahyuannya hingga kini, telah mengarungi sejarah panjang selama empat belas abad lebih. Diawali dengan proses penerimaan wahyu al-Qur`an oleh nabi Muhammad saw., kemudian penyampaiannya kepada generasi pertama Islam yang telah menghafalnya dan merekamnya secara tertulis, hingga stabilitas teks dan bacaannya yang mencapai kemajuan yang berarti pada abad ke-3 H dan abad ke- 4 H.
Selain daripada itu di dalam proses penyusunannya, al-Qur’an disusun secara bertahap. Yaitu dari mulai masa nabi Muhammad saw., hingga pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan yang berhasil mengumpulkan Al-Qur’an sehingga menjadi sebuah mushaf yang dikenal dengan sebutan mushaf utsmani yang telah disetujui oleh jumhur ulama sebagai mushaf yang tertib ayat dan suratnya berdasarkan apa yang ada pada masa Rasulullah1. Namun ada pula beberapa ulama yang berpendapat lain tentang susunan surat dalam mushaf Utsmani tersebut. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan mushaf para salaf (para sahabat sebelum al-Qur’an ini dikumpulkan) dalam hal peneriban surat. Diantaranya mereka ada yang mengurutkannya berdasarkan tanggal turunnya, ini sepeti mushaf Ali bin Abi Thalib ra dan seperti mushaf Abdullah bin Mas’ud, serta beberapa mushaf sahabat yang lainya yang juga berbeda dalam hal penyusunan suratnya.
II. Pengertian Tartib Surat al-Qur`an
Sebelum lebih jauh kita membahas tentang “Perbedaan Pendapat Ulama Tentang Tartib Surat al-Qur`an”, dan mengemukakan beberapa pendapat para ahli dibidangnya, penulis lebih dahulu memaparkan pengertian “Tartib Surat al-Qur`an” itu sendiri, untuk membantu kita dalam memahami isi kandungan al-Qur`an atau orang lain yang membaca tulisan ini, maka lebih baik jika kita uraikan arti dari tartib surat al-Qur`an.
“Tartib surat al-Qur`an” merupakan istilah dari bahasa Arab yang terdiri dari tiga kata yaitu; kata “Tartib”, “Surat” dan kata “Qur`an”. Kata Tartib dalam kamus Kontemporer Arab-Indonesia, merupakan isim masdar dari kata ra-ta-ba yang artinya urutan-urutan atau peraturan.2
Sedangkan kata “Surat” mempunyai pendifinisian-pendifinisian dari berbagai ahli diantaranya:
Pengertian “surat” Menurut Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya Pengantar Uluml Qur`an adalah: “Sekelompok (sekumpulan) ayat-ayat al-Qur`an yang berdiri sendiri, yang mempunyai permulaan dan penghabisan”.3 Sedangkan menurut Manna al-Qattan, pengertian “surat” adalah: “sejumlah ayat Qur`an yang mempunyai permulaan dan kesudahan.”4
Sedangkan kata “Qur`an” mempunyai definisi-definisi yang banyak sebagaimana dikemukakan oleh beberapa ulama dari berbagai keahlian dalam bidang Bahasa, Ilmu Kalam, Usul Fiqh dan sebagainya. Namun definisi-definisi tersebut tentu berbeda antara satu dengan yang lain, karena Stressing (penekanan-Nya) berbeda-beda disebabkan perbedaan keahlian mereka.
Secara etimologi (bahasa) kata “al-Qur`an”, ada beberapa pendapat ulama tentang itu yang diantaranya:
2.1 Menurut as-Syafi`I;
Kata al-Qur`an itu ditulis dan dibaca tanpa hamzah (al-Quran, bukan al-Qur`an) dan tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama yang khusus digunakan untuk kitab suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana nama Injil dan Taurat yang digunakan khusus untuk kitab-kitab Allah yang diberikan masing-masing kepada Nabi Isa dan Nabi Musa.5
2.2 Menurut al-Farra`;
Lafadz al-Qur`an adalah pecahan (musytaq) dari kata qarain jamak qarinah, yang artinya kaitan, karena ayat-ayat al-Qur’an satu sama lain berkaitan. Karena itu jelaslah bahwa huruf “nun” pada akhir lafadz al-Qur’an adalah huruf asli, bukan huruf tambahan.6
2.3 Menurut al-Asy`ari;
Lafadz al-Qur`an adalah musytaq (pecahan) dari akar kata qarn. Ia mengemukakan contoh kalimat qarnusy-syai bisysyai (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu). Jadi kata qarn dalam hal itu bermakna : gabungan atau kaitan, kerena surah-surah dan ayat-ayatnya saling bergabung dan saling berkaitan.7
2.4 Menurut al-Zajjaj;
Lafadz al-Qur`an itu berhamzah, berwazan Fu`lan, dan diambil dari al-Qaru`, yang artinya penghimpunan, hal ini disebabkan al-Qur`an merupakan kitab suci yang menghimpun intisari ajaran-ajaran dari kitab-kitab suci sebelumnya (Perhatikan Q.s. al-Bayyinah: 2 – 3)
“(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus. (Yang dimaksud dengan isi Kitab-Kitab yang Lurus ialah isi Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni)”8
2.5 Menurut al-Lihyani;
Lafadz al-Qur`an itu berhamzah, bentuknya masdar dan diambil dari kata –Qa–ro-a (قَرَأَ), yang artinya membaca hanya saja lafal al-Qur`an ini menurut beliau adalah masdar bi ma`na ismil maf`ul, jadi Qur`an artinya maqru` (dibaca)9
2.6 Menurut Dr. Subhi al-Salih;
Bahwa pendapat yang paling kuat adalah lafadz al-Qur`an itu masdar dan sinonim (muradif) dengan lafal qira`ah sebagaimana tersebut dalam al-Qiyamah ayat 17 – 18.
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.”
Dan ada beberapa Orientalis, antara lain G.Bergstaesser, beranggapan bahwa bahasa Armia, Abessynia dan Persia tidak sedikit pengaruhnya terhadap perbendaharaan bahasa Arab, karena bahasa-bahasa tersebut adalah bahasa-bahasa dari bangsa-bangsa yang bertetangga dengan bangsa Arab dan mereka adalah bangsa-bangsa yang telah maju kebudayaannya beberapa abad sebelum Islam lahir. Demikian pula Orientalis Krenkow dan Blachere berpendapat bahwa bangsa Arab telah menggunakan beberapa kata yang berasal dari bahasa Armia, Suryani dan Hebrow. yang demikian pula di dalam al-Qur`an, terdapat kata-kata yang berasal dari bahasa asing tersebut. Dan diantara kata-kata asing tersebut menurut Blachere adalah كِتَابٌ : فُرْقَانٌ : قَيُّوْمٌ : dan juga lafal قَرَاءَ berasal dari bahasa Armia yang mempunyai arti membaca. Sedang lafal قَرَأَ semula digunakan oleh bangsa Arab untuk arti binatang yang mandul (tidak bisa bunting dan tidak bisa beranak).
Dr. Subhi al-Salih mendefinisikanya dan dipandang sebagai definisi yang dapat diterima para ulama, terutama ahli bahasa, ahli Fiqh dan ahli Ushul Fiqh yaitu:
القُرْآنُ هُوَ الكِتَابُ المُعْجِزُ المُنَزَّلُ عَلَى النَّبِي صلى الله عليه وسلم، المَكْتُوْبُ فىِ المَصَاحِفِ المَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ المَتَعَبَّدُ بِتِلاَوَتِهِ
“al-Qur`an adalah firman Allah yang bersifat (berfungsi) mukjizat (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yang tertulis di dalam mushaf-mushaf. Yang dinukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir dan yang membaca dipandang beribadah”.10
Dari berbagai definisi tentang al-Qur`an yang telah banyak didefinisikan menurut para ahli dibidangnya, maka paling tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dengan cara mutawattir dan menjadi ibadah bagi yang membacanya.
Dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan diatas, dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dari “Tartib Surat al-Qur`an” adalah tata letak surah-persurat yang tersusun di dalam al-Qur`an.
III. Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Ketauqifian Tartib Surat Mushaf Ustmani
Al-Qur’an di zaman Nabi saw sudah ditulis secara keseluruhan, hanya saja belum terkumpul dalam satu buku dan surat-suratnya belum teratur seperti sekarang. Az-Zarkasyi dalam al-Burhan, dan Abu Ja’far bin Zubair dalam al-Munasabat, disitu ia berkata; “Tentang penertiban ayat-ayat dalam setiap surat al-Qur’an adalah tauqifi dari Rasulullah saw, ini adalah suatu perkara yang tidak lagi diperselisihkan oleh seluruh kaum muslimin.”11 Terkait dengan hal ini rosulullah bersabda setiap ada wahyu yang turun kepadanya “Letakkan ayat ini pada tempat ini.”
Adapun penertiban surat-suratnya , apakah ia juga tauqifi atau hanya sekedar ijtihad para sahabat saja? Disini ada pebedaan pendapat dikalangan ulama tentang susunan surat yang terdapat dalam mushaf Ustmani, apakah memang penyusunan surat di dalam mushaf Utsmani tersebut berdasarkan tauqifi atau hasil dari ijtihad sahabat. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tartib surat antara mushaf Utsmani dan mushaf para salaf.
3.1 Ada yang berpendapat bahwa tertib surat itu tauqifi dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana diberitahukan malaikat Jibril kepadanya atas perintah Allah. Dengan demikan, Al-Qur’an pada masa Nabi telah tersusun surat-suratnya secara tertib sebagaimana tertib ayat-ayatnya, seperti yang ada ditangan kita sekarang ini, yaitu tertib mushaf Utsmani yang tidak ada seorang sahabatpun menentangnya. Ini menunjukkan telah terjadi ijma’ atas susunan surat yang ada, tanpa suatu perselisihan apapun.12
Kelompok ini berdalil bahwa Rasulullah telah membaca secara tertib di dalam salatnya. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan, bahwa Nabi pernah membaca beberapa surat mufashshal (surat-surat pendek) dalam satu rakaat . Al-Bukhori meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud katanya, ”surat Bani Israil, Al-Kahfi, Maryam, Thahaa, dan Al-Ambiya’ termasuk yang diturnkan di Makkah dan yang pertama-tama aku pelajari” kemudian ia menyebutkan surat-surat itu secara berurutan sebagaimana tertib susunan seperti sekarang ini.
Juga Ibnu Wahhab meriwayatkan dari Sulaiman bin Bilal, ia berkata; aku mendengar Rabiah ditanya orang, “mengapa surat Al-Baqarah dan Al-Imran didahulukan, padahal sebelum surat itu diturunkan sudah ada delapan puluh sekian surat Makiyah, sedang keduanya diturunkan di Madinah?” ia menjawab, “kedua surat itu memang didahulukan dan al-Qur’an dikumpulkan menurut pengetahuan dari orang yang mengumpulkannya,” kemudian katanya, “ini adalah sesuatu yang mesti terjadi dan tidak perlu dipertanyakan.”
Ibnu Hashshar mengatakan, “tertib surat dan letak ayat-ayat pada tempatnya masing-masing itu berdasarkan wahyu.” Rasulallah mengatakan, “letakkanlah ayat ini ditempat ini.” Hal tersebut telah diperkuat pula oleh riwayat yang mutawattir dengan tertib seperti ini, dari bacaan Rasulullah dan ijma’ para sahabat untuk meletakkan dan menyusunnya seperti ini dalam mushaf.”
III.2 Kelomok kedua berpendapat bahwa tertib surat itu berdasarkan ijtihad para sahabat, sebab ternyata ada perbedaan tertib surat di dalam mushaf-mushaf mereka.13 Misalnya mushaf Aly disusun menurut tartib nuzulnya, yakni dimulai dengan iqra’, kemudian Al-Mudatstsir, lalu Nun, Al-Qalam, kemudian Al-Muzammil, dan seterusnya hingga akhir surat Makiyah dan Madaniyah. Adapun dalam mushaf Ibnu Mas’ud, yang pertama ditulis adalah surat Al-Baqarah, kemudian An-Nisaa, lalu disusul Al-Imran. Sedangkan dalam mushaf Ubay, yang pertama ditulis adalah Al-Fatihah, Al Baqarah, An-Nisaa, lalu Al-Imran.
Ibnu Faris berkata: Pengumpulan al-Qur’an ini terdiri dari dua macam. Yang pertama: yaitu penyusunan al-Qur’an, seperti mendahulukan as-sab’u ath-thiwal, kemudian meletakan setelah as-sab’u ath-thiwal ini ayat-ayat yang dari al-mi in, dan seperti inilah yang hanya dikerjakan oleh para sahabat. Sedangkan pengumpulan yang kedua adalah: Pengumpulan ayat-ayat dalam surat. Inilah yang tauqifi, dimana Nabi sendiri yang langsung mengurusnya, seperti yang diperintakan malaikat Jibril kepada beliau.14
III.3 Kelompok ketiga berpendapat, sebagian surat itu tertibnya bersifat tauqifi dan sebagian lainnya bersifat ijtihad para sahabat. Hal ini karena terdapat dalil yang menunjukkan tertib sebagian surat pada masa nabi. Misalnya, keterangan yang menunjukkan tertib as-sab’u ath-thiwal, al-hawamin dan almufashshal pada masa hidup Nabi.15
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;
اقْرءُواالزَّهْرَا وَيْنِ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ
“Bacalah olehmu dua surat yang bercahaya; Al-Baqarah dan Ali Imran.”
Juga diriwayatkan, “jika hendak pergi ketempat tidur, Rasulullah mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya lalu membaca ‘Qul Huwallahu ahad dan mu’awwidzatain’.
Menurut Ibnu Hajar, “Tertib sebagian surat-surat atau bahkan sebagian besarnya tidak dapat ditolak, bersifat tauqifi.16 Untuk mendukung pendapatnya ini, ia mengemukakan hadis Hudzaifah Ats-Tsaqafi yang mengatakan, “Rasulullah berkata kepada kami; ‘telah datang kepadaku waktu untuk hizb (bagian) dari Al-Qur’an, maka aku tidak ingin keluar sebelum selesai.’ Lalu kami tanyakan kepada sahabat-sahabat Rasulullah; “bagaimana kalian membuat pembagian Al-Qur’an?” Mereka menjawab; Kami membaginya menjadi tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan bagian al-mufashshal dari Qaf sampai kami khatam.”
Kata Ibnu Hajar lebih lanjut, “hal ini menunjukkan, bahwa tertib surat-surat seperti terdapat dalam mushaf sekarang adalah tertib surat pada masa Rasulullah.” Dan katanya, “Namun mungkin juga yang telah tertib pada waktu itu hanyalah bagian mufashshal, bukan yang lain”.
Apabila membicarakan ketiga pendapat ini, jelaslah bagi kita bahwa pendapat ketiga, yang menyatakan tertib surat-surat itu sebagian bersifat tauqifi dan sebagian berdasarkan ijtihad (yaitu surat Al-Anfal dan Bara’ah), Al-Zarqani menegaskan, bahwa pendapat ketigalah yang paling tepat, Sebab pendapat pertama ada kelemahannya. Karena ternyata ada hadist dari Ibnu Abbas yang memang menunjukkan adanya ijtihad pada tertib sebagian surat-surat al-Qur’an (Utsman berijtihad di dalam melakukan tertib surat Al-Anfal dan Bara’ah).17 Sedangkan pendapat kedua juga ada kelemahannya. Sebab ternyata ada hadits-hadits yang menunjukkan adanya tauqifi pada tertib sebagian surat-surat al-Qur’an.
IV. Hikmah Dari Penertiban Surat Pada Al-Qur’an
Diantara hikmah dan faidah al-Qur’an dibagi kedalam surat-surat, yaitu:
4.1 untuk memudahkan umat Islam mempelajari, memahami dan menghafalkan al-Qur’an.
4.2 untuk menunjukkan topik pembicaraan, sebab setiap surat telah diberi nama dengan nama yang relevan dengan isi kandungan surat yang bersangkutan; misalnya surat al-Baqarah, al-Jin, Yusuf dan sebagainya.
4.3 untuk menunjukkan, bahwa mukjizat al-Qur’an itu tidak terletak pada surat-surat yang panjang saja, tetapi surat-suratnya yang pendek juga bisa menjadi mukjizat.
V. Penutup
Dari pembahasan tersebut diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan berikut ini:
5.1 Tartib surat al-Qur`an adalah tata letak surat-persurat yang ada dalam al-Qur`an
5.2 pendapat para ulama yang paling tenteram dihati ialah yang berpendapat bahwa semua surat dalam al-Qur’an ditertibkan dan diatur secara tauqifi kecuali surat al-Anfal dan Bara’ah yang merupaka hasil ijtihad.
5.3 Adapun hikmah daripada tartib al-Qur`an adalah diantaranya memudahkan umat Islam mempelajari, memahami dan menghafalkan al-Qur’an. Namun, pastinya lebih banyak lagi hikmah-hikmah yang terkandung dalam al-Qur’an tergantung dari sudut mana kita mengkajinya.
Daftar Pustaka
Al-Qattan. Manna. Mabahits Fi `Ulum al-Qur`an. (Cet. II. Qairo. Maktabah Wahdah: 1973)
Zuhdi. Masjfuk. Pengantar Ulumul Qur`an, (Cet. V. Surabaya. CV. Karya Abditama;1997)
As-Shalih, Subhi, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, (Beirut. Darul-Ilm Lil-Malayin: 1985)
Marzuki Ammar. Farikh. Samudra Ulumul Qur’a. (Surabaya. PT Bina Ilmu Offset: 2006)
Ali. Atabik dan Zuhdi Muhdlor. Ahmad. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia. (Yogyakarta. Multi Karya Gafika. 1996)
Al-Qur`an sebagai pedoman hidup yang pertama bagi umat Islam yang bagi kaum Muslimin adalah kalamu-Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad melalui perantaraan malaikat Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun. Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada di luar kemampuan apapun. Dimana ayat-ayatnya telah berintraksi dengan budaya dan perkembangan masyarakat yang dijumpainya. Kendati demikian, nilai-nilai yang diamanahkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.
Sebagai kitab suci, al-Qur`an sejak pewahyuannya hingga kini, telah mengarungi sejarah panjang selama empat belas abad lebih. Diawali dengan proses penerimaan wahyu al-Qur`an oleh nabi Muhammad saw., kemudian penyampaiannya kepada generasi pertama Islam yang telah menghafalnya dan merekamnya secara tertulis, hingga stabilitas teks dan bacaannya yang mencapai kemajuan yang berarti pada abad ke-3 H dan abad ke- 4 H.
Selain daripada itu di dalam proses penyusunannya, al-Qur’an disusun secara bertahap. Yaitu dari mulai masa nabi Muhammad saw., hingga pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan yang berhasil mengumpulkan Al-Qur’an sehingga menjadi sebuah mushaf yang dikenal dengan sebutan mushaf utsmani yang telah disetujui oleh jumhur ulama sebagai mushaf yang tertib ayat dan suratnya berdasarkan apa yang ada pada masa Rasulullah1. Namun ada pula beberapa ulama yang berpendapat lain tentang susunan surat dalam mushaf Utsmani tersebut. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan mushaf para salaf (para sahabat sebelum al-Qur’an ini dikumpulkan) dalam hal peneriban surat. Diantaranya mereka ada yang mengurutkannya berdasarkan tanggal turunnya, ini sepeti mushaf Ali bin Abi Thalib ra dan seperti mushaf Abdullah bin Mas’ud, serta beberapa mushaf sahabat yang lainya yang juga berbeda dalam hal penyusunan suratnya.
II. Pengertian Tartib Surat al-Qur`an
Sebelum lebih jauh kita membahas tentang “Perbedaan Pendapat Ulama Tentang Tartib Surat al-Qur`an”, dan mengemukakan beberapa pendapat para ahli dibidangnya, penulis lebih dahulu memaparkan pengertian “Tartib Surat al-Qur`an” itu sendiri, untuk membantu kita dalam memahami isi kandungan al-Qur`an atau orang lain yang membaca tulisan ini, maka lebih baik jika kita uraikan arti dari tartib surat al-Qur`an.
“Tartib surat al-Qur`an” merupakan istilah dari bahasa Arab yang terdiri dari tiga kata yaitu; kata “Tartib”, “Surat” dan kata “Qur`an”. Kata Tartib dalam kamus Kontemporer Arab-Indonesia, merupakan isim masdar dari kata ra-ta-ba yang artinya urutan-urutan atau peraturan.2
Sedangkan kata “Surat” mempunyai pendifinisian-pendifinisian dari berbagai ahli diantaranya:
Pengertian “surat” Menurut Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya Pengantar Uluml Qur`an adalah: “Sekelompok (sekumpulan) ayat-ayat al-Qur`an yang berdiri sendiri, yang mempunyai permulaan dan penghabisan”.3 Sedangkan menurut Manna al-Qattan, pengertian “surat” adalah: “sejumlah ayat Qur`an yang mempunyai permulaan dan kesudahan.”4
Sedangkan kata “Qur`an” mempunyai definisi-definisi yang banyak sebagaimana dikemukakan oleh beberapa ulama dari berbagai keahlian dalam bidang Bahasa, Ilmu Kalam, Usul Fiqh dan sebagainya. Namun definisi-definisi tersebut tentu berbeda antara satu dengan yang lain, karena Stressing (penekanan-Nya) berbeda-beda disebabkan perbedaan keahlian mereka.
Secara etimologi (bahasa) kata “al-Qur`an”, ada beberapa pendapat ulama tentang itu yang diantaranya:
2.1 Menurut as-Syafi`I;
Kata al-Qur`an itu ditulis dan dibaca tanpa hamzah (al-Quran, bukan al-Qur`an) dan tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama yang khusus digunakan untuk kitab suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana nama Injil dan Taurat yang digunakan khusus untuk kitab-kitab Allah yang diberikan masing-masing kepada Nabi Isa dan Nabi Musa.5
2.2 Menurut al-Farra`;
Lafadz al-Qur`an adalah pecahan (musytaq) dari kata qarain jamak qarinah, yang artinya kaitan, karena ayat-ayat al-Qur’an satu sama lain berkaitan. Karena itu jelaslah bahwa huruf “nun” pada akhir lafadz al-Qur’an adalah huruf asli, bukan huruf tambahan.6
2.3 Menurut al-Asy`ari;
Lafadz al-Qur`an adalah musytaq (pecahan) dari akar kata qarn. Ia mengemukakan contoh kalimat qarnusy-syai bisysyai (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu). Jadi kata qarn dalam hal itu bermakna : gabungan atau kaitan, kerena surah-surah dan ayat-ayatnya saling bergabung dan saling berkaitan.7
2.4 Menurut al-Zajjaj;
Lafadz al-Qur`an itu berhamzah, berwazan Fu`lan, dan diambil dari al-Qaru`, yang artinya penghimpunan, hal ini disebabkan al-Qur`an merupakan kitab suci yang menghimpun intisari ajaran-ajaran dari kitab-kitab suci sebelumnya (Perhatikan Q.s. al-Bayyinah: 2 – 3)
“(yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran), di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus. (Yang dimaksud dengan isi Kitab-Kitab yang Lurus ialah isi Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi seperti Taurat, Zabur, dan Injil yang murni)”8
2.5 Menurut al-Lihyani;
Lafadz al-Qur`an itu berhamzah, bentuknya masdar dan diambil dari kata –Qa–ro-a (قَرَأَ), yang artinya membaca hanya saja lafal al-Qur`an ini menurut beliau adalah masdar bi ma`na ismil maf`ul, jadi Qur`an artinya maqru` (dibaca)9
2.6 Menurut Dr. Subhi al-Salih;
Bahwa pendapat yang paling kuat adalah lafadz al-Qur`an itu masdar dan sinonim (muradif) dengan lafal qira`ah sebagaimana tersebut dalam al-Qiyamah ayat 17 – 18.
“Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.”
Dan ada beberapa Orientalis, antara lain G.Bergstaesser, beranggapan bahwa bahasa Armia, Abessynia dan Persia tidak sedikit pengaruhnya terhadap perbendaharaan bahasa Arab, karena bahasa-bahasa tersebut adalah bahasa-bahasa dari bangsa-bangsa yang bertetangga dengan bangsa Arab dan mereka adalah bangsa-bangsa yang telah maju kebudayaannya beberapa abad sebelum Islam lahir. Demikian pula Orientalis Krenkow dan Blachere berpendapat bahwa bangsa Arab telah menggunakan beberapa kata yang berasal dari bahasa Armia, Suryani dan Hebrow. yang demikian pula di dalam al-Qur`an, terdapat kata-kata yang berasal dari bahasa asing tersebut. Dan diantara kata-kata asing tersebut menurut Blachere adalah كِتَابٌ : فُرْقَانٌ : قَيُّوْمٌ : dan juga lafal قَرَاءَ berasal dari bahasa Armia yang mempunyai arti membaca. Sedang lafal قَرَأَ semula digunakan oleh bangsa Arab untuk arti binatang yang mandul (tidak bisa bunting dan tidak bisa beranak).
Dr. Subhi al-Salih mendefinisikanya dan dipandang sebagai definisi yang dapat diterima para ulama, terutama ahli bahasa, ahli Fiqh dan ahli Ushul Fiqh yaitu:
القُرْآنُ هُوَ الكِتَابُ المُعْجِزُ المُنَزَّلُ عَلَى النَّبِي صلى الله عليه وسلم، المَكْتُوْبُ فىِ المَصَاحِفِ المَنْقُوْلُ عَلَيْهِ بِالتَّوَاتُرِ المَتَعَبَّدُ بِتِلاَوَتِهِ
“al-Qur`an adalah firman Allah yang bersifat (berfungsi) mukjizat (sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yang tertulis di dalam mushaf-mushaf. Yang dinukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir dan yang membaca dipandang beribadah”.10
Dari berbagai definisi tentang al-Qur`an yang telah banyak didefinisikan menurut para ahli dibidangnya, maka paling tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril dengan cara mutawattir dan menjadi ibadah bagi yang membacanya.
Dari berbagai pengertian yang telah dijelaskan diatas, dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa yang dimaksud dari “Tartib Surat al-Qur`an” adalah tata letak surah-persurat yang tersusun di dalam al-Qur`an.
III. Perbedaan Pendapat Para Ulama Tentang Ketauqifian Tartib Surat Mushaf Ustmani
Al-Qur’an di zaman Nabi saw sudah ditulis secara keseluruhan, hanya saja belum terkumpul dalam satu buku dan surat-suratnya belum teratur seperti sekarang. Az-Zarkasyi dalam al-Burhan, dan Abu Ja’far bin Zubair dalam al-Munasabat, disitu ia berkata; “Tentang penertiban ayat-ayat dalam setiap surat al-Qur’an adalah tauqifi dari Rasulullah saw, ini adalah suatu perkara yang tidak lagi diperselisihkan oleh seluruh kaum muslimin.”11 Terkait dengan hal ini rosulullah bersabda setiap ada wahyu yang turun kepadanya “Letakkan ayat ini pada tempat ini.”
Adapun penertiban surat-suratnya , apakah ia juga tauqifi atau hanya sekedar ijtihad para sahabat saja? Disini ada pebedaan pendapat dikalangan ulama tentang susunan surat yang terdapat dalam mushaf Ustmani, apakah memang penyusunan surat di dalam mushaf Utsmani tersebut berdasarkan tauqifi atau hasil dari ijtihad sahabat. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan tartib surat antara mushaf Utsmani dan mushaf para salaf.
3.1 Ada yang berpendapat bahwa tertib surat itu tauqifi dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana diberitahukan malaikat Jibril kepadanya atas perintah Allah. Dengan demikan, Al-Qur’an pada masa Nabi telah tersusun surat-suratnya secara tertib sebagaimana tertib ayat-ayatnya, seperti yang ada ditangan kita sekarang ini, yaitu tertib mushaf Utsmani yang tidak ada seorang sahabatpun menentangnya. Ini menunjukkan telah terjadi ijma’ atas susunan surat yang ada, tanpa suatu perselisihan apapun.12
Kelompok ini berdalil bahwa Rasulullah telah membaca secara tertib di dalam salatnya. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan, bahwa Nabi pernah membaca beberapa surat mufashshal (surat-surat pendek) dalam satu rakaat . Al-Bukhori meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud katanya, ”surat Bani Israil, Al-Kahfi, Maryam, Thahaa, dan Al-Ambiya’ termasuk yang diturnkan di Makkah dan yang pertama-tama aku pelajari” kemudian ia menyebutkan surat-surat itu secara berurutan sebagaimana tertib susunan seperti sekarang ini.
Juga Ibnu Wahhab meriwayatkan dari Sulaiman bin Bilal, ia berkata; aku mendengar Rabiah ditanya orang, “mengapa surat Al-Baqarah dan Al-Imran didahulukan, padahal sebelum surat itu diturunkan sudah ada delapan puluh sekian surat Makiyah, sedang keduanya diturunkan di Madinah?” ia menjawab, “kedua surat itu memang didahulukan dan al-Qur’an dikumpulkan menurut pengetahuan dari orang yang mengumpulkannya,” kemudian katanya, “ini adalah sesuatu yang mesti terjadi dan tidak perlu dipertanyakan.”
Ibnu Hashshar mengatakan, “tertib surat dan letak ayat-ayat pada tempatnya masing-masing itu berdasarkan wahyu.” Rasulallah mengatakan, “letakkanlah ayat ini ditempat ini.” Hal tersebut telah diperkuat pula oleh riwayat yang mutawattir dengan tertib seperti ini, dari bacaan Rasulullah dan ijma’ para sahabat untuk meletakkan dan menyusunnya seperti ini dalam mushaf.”
III.2 Kelomok kedua berpendapat bahwa tertib surat itu berdasarkan ijtihad para sahabat, sebab ternyata ada perbedaan tertib surat di dalam mushaf-mushaf mereka.13 Misalnya mushaf Aly disusun menurut tartib nuzulnya, yakni dimulai dengan iqra’, kemudian Al-Mudatstsir, lalu Nun, Al-Qalam, kemudian Al-Muzammil, dan seterusnya hingga akhir surat Makiyah dan Madaniyah. Adapun dalam mushaf Ibnu Mas’ud, yang pertama ditulis adalah surat Al-Baqarah, kemudian An-Nisaa, lalu disusul Al-Imran. Sedangkan dalam mushaf Ubay, yang pertama ditulis adalah Al-Fatihah, Al Baqarah, An-Nisaa, lalu Al-Imran.
Ibnu Faris berkata: Pengumpulan al-Qur’an ini terdiri dari dua macam. Yang pertama: yaitu penyusunan al-Qur’an, seperti mendahulukan as-sab’u ath-thiwal, kemudian meletakan setelah as-sab’u ath-thiwal ini ayat-ayat yang dari al-mi in, dan seperti inilah yang hanya dikerjakan oleh para sahabat. Sedangkan pengumpulan yang kedua adalah: Pengumpulan ayat-ayat dalam surat. Inilah yang tauqifi, dimana Nabi sendiri yang langsung mengurusnya, seperti yang diperintakan malaikat Jibril kepada beliau.14
III.3 Kelompok ketiga berpendapat, sebagian surat itu tertibnya bersifat tauqifi dan sebagian lainnya bersifat ijtihad para sahabat. Hal ini karena terdapat dalil yang menunjukkan tertib sebagian surat pada masa nabi. Misalnya, keterangan yang menunjukkan tertib as-sab’u ath-thiwal, al-hawamin dan almufashshal pada masa hidup Nabi.15
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;
اقْرءُواالزَّهْرَا وَيْنِ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ
“Bacalah olehmu dua surat yang bercahaya; Al-Baqarah dan Ali Imran.”
Juga diriwayatkan, “jika hendak pergi ketempat tidur, Rasulullah mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya lalu membaca ‘Qul Huwallahu ahad dan mu’awwidzatain’.
Menurut Ibnu Hajar, “Tertib sebagian surat-surat atau bahkan sebagian besarnya tidak dapat ditolak, bersifat tauqifi.16 Untuk mendukung pendapatnya ini, ia mengemukakan hadis Hudzaifah Ats-Tsaqafi yang mengatakan, “Rasulullah berkata kepada kami; ‘telah datang kepadaku waktu untuk hizb (bagian) dari Al-Qur’an, maka aku tidak ingin keluar sebelum selesai.’ Lalu kami tanyakan kepada sahabat-sahabat Rasulullah; “bagaimana kalian membuat pembagian Al-Qur’an?” Mereka menjawab; Kami membaginya menjadi tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan bagian al-mufashshal dari Qaf sampai kami khatam.”
Kata Ibnu Hajar lebih lanjut, “hal ini menunjukkan, bahwa tertib surat-surat seperti terdapat dalam mushaf sekarang adalah tertib surat pada masa Rasulullah.” Dan katanya, “Namun mungkin juga yang telah tertib pada waktu itu hanyalah bagian mufashshal, bukan yang lain”.
Apabila membicarakan ketiga pendapat ini, jelaslah bagi kita bahwa pendapat ketiga, yang menyatakan tertib surat-surat itu sebagian bersifat tauqifi dan sebagian berdasarkan ijtihad (yaitu surat Al-Anfal dan Bara’ah), Al-Zarqani menegaskan, bahwa pendapat ketigalah yang paling tepat, Sebab pendapat pertama ada kelemahannya. Karena ternyata ada hadist dari Ibnu Abbas yang memang menunjukkan adanya ijtihad pada tertib sebagian surat-surat al-Qur’an (Utsman berijtihad di dalam melakukan tertib surat Al-Anfal dan Bara’ah).17 Sedangkan pendapat kedua juga ada kelemahannya. Sebab ternyata ada hadits-hadits yang menunjukkan adanya tauqifi pada tertib sebagian surat-surat al-Qur’an.
IV. Hikmah Dari Penertiban Surat Pada Al-Qur’an
Diantara hikmah dan faidah al-Qur’an dibagi kedalam surat-surat, yaitu:
4.1 untuk memudahkan umat Islam mempelajari, memahami dan menghafalkan al-Qur’an.
4.2 untuk menunjukkan topik pembicaraan, sebab setiap surat telah diberi nama dengan nama yang relevan dengan isi kandungan surat yang bersangkutan; misalnya surat al-Baqarah, al-Jin, Yusuf dan sebagainya.
4.3 untuk menunjukkan, bahwa mukjizat al-Qur’an itu tidak terletak pada surat-surat yang panjang saja, tetapi surat-suratnya yang pendek juga bisa menjadi mukjizat.
V. Penutup
Dari pembahasan tersebut diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan berikut ini:
5.1 Tartib surat al-Qur`an adalah tata letak surat-persurat yang ada dalam al-Qur`an
5.2 pendapat para ulama yang paling tenteram dihati ialah yang berpendapat bahwa semua surat dalam al-Qur’an ditertibkan dan diatur secara tauqifi kecuali surat al-Anfal dan Bara’ah yang merupaka hasil ijtihad.
5.3 Adapun hikmah daripada tartib al-Qur`an adalah diantaranya memudahkan umat Islam mempelajari, memahami dan menghafalkan al-Qur’an. Namun, pastinya lebih banyak lagi hikmah-hikmah yang terkandung dalam al-Qur’an tergantung dari sudut mana kita mengkajinya.
Daftar Pustaka
Al-Qattan. Manna. Mabahits Fi `Ulum al-Qur`an. (Cet. II. Qairo. Maktabah Wahdah: 1973)
Zuhdi. Masjfuk. Pengantar Ulumul Qur`an, (Cet. V. Surabaya. CV. Karya Abditama;1997)
As-Shalih, Subhi, Mabahits Fi Ulumil Qur’an, (Beirut. Darul-Ilm Lil-Malayin: 1985)
Marzuki Ammar. Farikh. Samudra Ulumul Qur’a. (Surabaya. PT Bina Ilmu Offset: 2006)
Ali. Atabik dan Zuhdi Muhdlor. Ahmad. Kamus Kontemporer Arab-Indonesia. (Yogyakarta. Multi Karya Gafika. 1996)
Rabu, 24 November 2010
Fenomena Alam
10 Kejadian aneh dan misterius dari pelosok dunia
Ada banyak kejadian aneh dan misterius yang tak dapat dijelaskan dengan akal sehat. Secara ilmiah sulit diurai, mungkin hanya lewat supranatura. Artikel ini bukan dimaksud membahas hal-hal klenik, tapi kejadian-kejadian ini sungguh terjadi dan sampai sekarang tak mampu dijelaskan sebab musababnya. Bahkan FBI yang telah turun tangan pun ‘menyerah’ dan masuk dalam ‘X Files’.Berikut 10 kejadian aneh dan misterius dari berbagai pelosok dunia:
1.Rumah Hantu The Amityville
Anda pernah nonton film horror Amityville House? Tahukah Film yang diangkat dari novel horror karangan George dan Kathy Lutz, begitu menyeramkan ketika ditayangkan di layar lebar. Tapi tahukah anda kalau sebenarnya semua kejadian horror itu adalah kisah nyata. George dan Kathy menulisnya dalam novel berdasarkan kejadian sebenarnya yang kemudian diangkat ke layar lebar. Orang percaya bahwa penulis sebenarnya adalah orang yang mengalami kejadian tersebut.
Kisah rumah berhantu itu terungkap tahun 1975 ketika pasangan suami istri pindah ke sebuah rumah di Amityville, New York. Pasangan baru pindah ini tidak tahu kalau rumah itu pada 13 tahun sebelumnya pernah terjadi pembantaian mengerikan. Putra pemilik rumah telah menembak mati semua keluarganya yang berjumlah enam orang. Saat ditangkap, dia mengaku, membunuh karena suruhan suara yang mendengung di kepalanya.
Tapi anehnya, keenam korban di temukan tertelungkup di tempat tidur mereka. Mereka tampak tidur tenang, tidak ada tanda kalau mereka sebelumnya minum obat penenang. Ini memang menjadi misteri yang aneh. Sementara pelaku Ronald DeFeo dijebloskan ke penjara di New York dan mendekam di sana sampai mati.
Kembali ke soal keluarga baru pindah ke rumah horror itu. Selama 28 hari di sana, banyak kejadian misterius dan mengerikan dialami pasangan ini. Bukan hanya soal bau busuk yg tiba-tiba datang, atau suara gedebak-gedebuk yang bising, tapi juga serangan fisik yang tidak diketahui siapa pelakunya. Malah salah satu anggota keluarga melihat penampakan sosok menyeramkan dengan mata merah berpijar. Kathy menemukan sebuah ruang kecil, anjing tidak mau mendekat ke sana. Ada apakah?
2.Misteri Kematian Mary Reeser
Ini kejadian luar biasa yang sampai kini tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat. Mary Reeser, lahir pada 1881, ditemukan hampir seluruh badannya hangus dilahap api di rumahnya di Florida pada 1951. Tapi anehnya, meski seluruh tubuhnya gosong, kaki kirinya mulus tanpa cacat sedikitpun. Ini tentu sangat mustahil.
Lebih aneh lagi, sepertinya api hanya menyasar tubuh Mary Reseer saja. Karena ruangan di sekitarnya tempat dia ditemukan, sama sekali tidak terbakar.. Padahal diperkirakan suhu api begitu tinggi sama dengan kremasi mayat, dan harusnya menyambar ke seluruh ruangan bukan hanya tubuh wanita itu..
FBI telah datang untuk melakukan penyelidikan, forensic pun ikut ambil bagian dalam kasus itu, tapi tidak bisas memecahkan kenapa bisa terjadi demikian.
“Saya merasa sulit percaya hal ini. Tubuh manusia yang terbakar dengan suhu tinggi, bisa menyisakan kaki yang mulus tak terbakar sedikitpun. Apa sebenarnya yang terjadi pada malam 1 Juli 1951 itu? Ini sungguh suatu misteri. Seharusnya seluruh ruangan ini hangus terbakar. Ini adalah hal paling luar biasa yang pernah saya lihat. Rambutnya pendek dengan wajah seperti orang ketakutan amat sangat. Saya merasa seperti tinggal di abad pertengahan, di mana orang banyak bicara tentang sihir dan black magic,” ungkap Profesor Krogman dari University of Pennsylvania’s School of Medicine. Ia mengaku tak mampu menjelaskan misteri ini.
3.Misteri Jejak Setan Gentayangan di Devon
The Devil’s Footprints adalah nama yang diberikan untuk sebuah fenomena yang aneh terjadi di Devon, Inggris pada tanggal 8 Februari 1855. Setelah salju yg turun di malam hari, keesokannya muncul jejak-jejak di salju berukuran 1,5 inc (4 cm) dan lebar 2,5 inc (6,35 cm). Jejak-jejak itu bertebaran di seluruh desa. Bukan hanya itu jejak -jejak itu juga ada di atap bahkan di dinding bangunan yang tinggi. Penduduk desa menjadi geger dan tak mengerti fenomena apa itu. Karena tak jelas, orang pun mulai berpikir tentang makhluk aneh bahkan setan yang gentayangan di desa mereka. Itu sebabnya muncul istilah Devil’s Footprint.**
4. Misteri Zana ‘Manusia Purba’
Kejadian aneh ini terjadi pada abad pertengahan, sekitar abad 18. Ochamchir, seorang pemburu di wilayah Georgia ketika itu masih masuk dalam salah satu provinsi di Rusia. Pemburu ini menangkap seorang perempuan liar di mana lengan, kaki dan jari ditutupi rambut tebal. Perempuan aneh ini diberi nama Zana. Karena liarnya, untuk menjinakkannya pada awalnya dia terpaksa harus dikurung selama bertahun-tahun dengan makanan yang dilemparkan kepadanya. Setelah ia jinak, barulah Zana dibebaskan dan diajari mengerjakan hal-hal ringan. Seperti menggiling jagung, dll.
Uniknya, Zana memiliki daya tahan tubuh yang tinggi lebih dari manusia biasa. Dia tahan pada cuaca dingin luar biasa, namun dia tidak tahan pada udara hangat dalam ruangan. Dia sangat suka makan buah anggur dan tanaman menjalar. Dia adalah peminum berat dan bisa tidur berjam-jam. Yang anehnya, dia bisa memiliki banyak anak dengan ayah yang berbeda-beda. Tapi kebanyakan anak-anaknya tewas karena Zana memandikan mereka di sungai dingin yang hampir beku.
Penduduk desa khawatir dengan ulah aneh Zana, dan mereka pun mengambil anak-anaknya menjauhi ibunya. Anak-anak Zana tidak seperti ibunya, mereka berkembang seperti manusia biasa dan mereka juga telah diangkat anak oleh beberapa penduduk desa. Zana meninggal di desa itu tahun 1890.Sedang anak bungsunya meninggal 1954.
Kisah ini merupakan hasil penelitian Professor Porchnev yang mewawancarai orang-orangtua di desa itu. Zana juga memiliki banyak cucu. Mereka berkulit gelap. Salah satunya adalah Shalikula, ia memiliki mulut yang kuat sehingga ia dapat mengangkat sebuah kursi dengan seorang lelaki duduk di atasnya.
Penelitian tentang Zana menghasilkan dugaan kalau wanita aneh itu merupakan bentuk evolusi manusia yang belum sepenuhnya berubah menjadi manusia modern. ***
5. Misteri Wanita Penyebar Gas
The Mad Gasser dari Mattoon adalah nama yang diberikan kepada orang berada di balik serangkaian serangan gas yang terjadi di Botetourt County, Virginia, pada awal tahun 1930an, dan di Mattoon, Illinois, pada pertengahan tahun 1940-an.Kejadian pertama terjadi di rumah Cal Huffman, di Haymakertown, Botetourt County, di mana terdapat tiga serangan dilaporkan selama satu malam.
Sekitar 10:00 pada 22 Desember 1933, Ibu Huffman melaporkan bau bau yang tidak biasa, dan dengan mengatasi rasa mual. Bau yang mual dan kembali lagi sekitar 10:30, Cal Huffman kemudian menghubungi polisi. Ketiga serangan terjadi sekitar 1:00, saat itu serangan gas memenuhi seluruh rumah. Delapan anggota keluarga Huffman menjadi korban bersama dengan Ashby Henderson, seorang tamu tinggal di rumah.
Berikutnya yang tercatat di Cloverdale insiden terjadi pada 24 Desember. Clarence Hall, istrinya, dan dua anak-anak mereka baru pulang dari gereja 9:00 Mereka pun lemas. Polisi menyelidiki kasus ini, menemukan paku yang diambil dari belakang jendela, di mana bau gas sangat keras. Diduga, lubang itu digunakan untuk memasukkan gas ke dalam rumah itu.
Kejadian ketiga pada 27 Desember, di mana penduduk Troutville, A. Kelly dan ibunya dilaporkan memiliki gejala sama seperti kasus Huffman dan Hall. Insiden keempat dan kelima terjadi pada 10 Januari, ketika Mrs Moore, seorang tamu di rumah penduduk Haymakertown Homer Hylton melaporkan mendengar suara di luar, sebelum gas dimasukkan ke rumah mereka lewat jendela yang rusak. Kedua serangan malam yang dilaporkan dalam Troutville, di rumah Kinzie G..
Sedikitnya 10 kasus lain yang dilaporkan di Botetourt dan dalam 10 tahun kemudian, lebih dari 20 kasus baru dilaporkan di Mattoon. Salah satu saksi mengatakan, dia melihat pelaku penyebar gas ity adalah seperti seorang wanita bertubuh tinggi kurus, berpakaian seperti seorang laki-laki namun jejak kakinya milik seorang perempuan.**
6.Misteri Lampu Hantu di Bridgewater Triangle
Bridgewater Triangle merupakan wilayah sekitar 200 mil persegi (520 km2) di tenggara Massachusetts, Amerika Serikat. Sejak masa colonial, daerah itu dikenal sebagai daerah yang memiliki kekuatan misterius yang sulit dijelaskan. Berbagai laporan tentang daerah itu sempat dicatat di antaran tentang fenomena Poltergeists dan orbs, bola api yang tiba tiba jatuh di sana juga fenomena hantu.
Rumors yang beredar tentang penampakan ‘bigfoot’, ular raksasa, burung raksasa, serta ditemukan banyak sisa sisa potongan ternak, dll. Polisi juga wartawan telah berusaha mengungkap kejadian-kejadian aneh di sana.
Area itu menjadi amat sangat misterius dan tak tersentuh sehingga dijuluki Hockomock Swamp, yang berarti ” jiwa dwell”, atau penduduk setempat menyebutnya sebagai “The Devil’s Swamp” .
Salah satu fenomena yang terkenal terjadi di daerah itu adalah munculnya cahaya berkelap-kelip dari rawa-rawa di sekitar situ. Orang menyebut kelap kelip itu sebagai lampu hantu yang biasanya terlihat di daerah berawa.
Fenomena lampu hantu it u terus muncul di sekitar Bridgewater Triangle. Lampu aneh itu juga muncul setiap Januari di sekitar rel kereta yg melintasi daerah itu.***
7. The Clapham Wood Mystery
The Clapham Wood Mystery adalah nama yang diberikan terkait dengan peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi di Clapham Wood, West Sussex, Inggris. Peristiwa-peristiwa itu merupakan laporan dari warga setempat yang mengalami fenomena aneh itu. Misalnya, hewan peliharaan keluarga yang hilang tiba-tiba atau orang yang tiba-tiba meninggal tanpa sebab.
Sejak 1960 dilaporkan di kawasan itu sempat terlihat adanya benda terbang aneh (UFO?), juga masyarakat yang tiba tiba merasa suatu yang aneh dan gaib. Jalur yang dilaporkan misterius adalah jalur menuju hutan. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa daerah itu memiliki tingkat radiasi tinggi.
Laporan ini mengejutkan, karena daerah tersebut merupakan daerah kapur yang biasanya rendah radiasi.
Dalam foto, pada awalnya masih terlihat pohon-pohon tinggi dan besar. Namun akibat ‘depresi’ pohon-pohon itu mati. Kini sangat sulit mencari pohon pohon besar di sana.
Dilaporkan ada empat kematian misterius di dekat hutan. Pertama Juni 1972 dimana seorang polisi, Peter Goldsmith hilang saat hiking di daerah itu. Tubuhnya telah menemukan 6 bulan kemudian. Kematian yang kedua adalah dari Leon Foster, tubuh yang telah ditemukan pada Agustus 1975, setelah 3 bulan hilang.
Yang ketiga adalah kematian dari Reverend Harry Neil Snelling, mantan wakil dari Clapham. Dia menghilang pada Oktober 1978 dan tubuhnya tidak ditemukan sampai 3 tahun kemudian. Kasus-kasus di Clapham ini hingga kini tak terungkap.
8. Mysteri Rumah Hantu Summerwind
Summerwind Mansion, sebelumnya dikenal sebagai Lamont Mansion, merupakan gudang di pantai Barat Teluk Vilas di Lake County, North East Wisconsin. Daerah itu merupakan salah satu daerah paling angker di Wisconsin. Kondisinya kini kumuh dan telantar. Hal ini karena pernah terjadi kebakaran hebat di daerah itu yang nyaris memusnahkan semua gedung di sana.
Summerwind pada awalnya dibangun pada awal abad ke-20 sebagai mes para nelayan. Pada 1916 telah dibeli oleh Robert P. Lamont, yang bekerja sebagai arsitek di perusahaan Tallmadge and Watson. Kemudian dia merenovasi gedung itu dan tinggal di sana. Namun sebelumnya ia sudah diperingatkan bahwa gedung itu angker.
Tapi dia tidak percaya sampai kemudian dia sendiri bertemu dengan ‘penunggu’ rumah itu. Kejadian itu terjadi era 1930, Lamont melihat penampakan hantu di dapur rumahnya, membuat dia terbirit birit meninggalkan rumahnya itu.
Setelah kepergian Lamont, rumah itu dibiarkan kosong dan terbengkalai.
Tahun 1970-an, pasangan suami istri, Arnold dan Ginger Hinshaw membeli rumah itu dan tinggal bersama empat anaknya. Sejak mulau tinggal, keluarga ini kerap diganggu berbagai hal aneh.
Hinshaws melaporkan sejumlah kejadian aneh, mulai dari bayangan yang bergerak dari bawah ke atas dengan suara pelan dan berhenti ketika mereka masuk ke kamar, atau jendela yang tiba-tiba terbuka sendiri. Mereka melaporkan beberapa kali melihat hantu wanita di sekitar ruang makan.
Mungkin karena stress, dalam waktu enam bulan setelah pindah ke Summerwind, Arnold jatuh sakit dan Ginger , istrinya, mencoba bunuh diri. Akhirnya Arnold masuk rumah sakit, sedang Ginger pindah dengan orang tuanya di Granton, Wisconsin.
Pada bulan Juni 1988, Summerwind beberapa kali terkena petir yang memicu munculnya api dan membakar rumah. Sehingga banyak bagian gedung itu rusak parah. Yang anehnya, petir menyambar berkali-kali, padahal di sekitarnya banyak pohon tinggi melebihi gedung itu tapi sama sekali tidak ikut tersambar.
Saat ini gedung itu tak berbentuk lagi hanya menyisakan fondasi rumah yang tak terawatt.**
9.Hopkinsville Goblins: Munculnya Makhluk Aneh Bercahaya
Kasus Hopkinsville Goblins dikenal sebagai kasus teraneh dalam sejarah benda-benda terbang yang pernah ada. Kasus ini terdokumentasi dengn baik. Kasus ini terjadi di dekat kota antara Kelly dan Hopkinsville, Kentucky, pada 21 Agustus 1955 malam hingga pagi.
Bermunculan benda terbang aneh dalam tempo yang lama, ada banyak saksi yang melihatnya. ” Beberapa sakisi mata mengatakan, benda-benda itu terbang terlihat beberapa jam, memanjang sepanjang malam hingga pagi. Mereka melihat penampakan makhluk-makhluk bercahaya yang tingginya tiga kaki. Saksi melihat lengannya mengeluarkan api yang ditembakkan ke atas.
Pada malam 21 Agustus, 1955, Billy Ray Taylor mengundang teman-temannya gi untuk makan malam. Ketika menengok ke atas, mereka melihat ada cahaya aneh di langit sebelah barat. Kelompok ini juga melihat makhluk terang tingginya setengah kaki berkepala besar, telinga lebar dan mata bercahaya. Tangannya mengeluarkan api.
Makhluk itu mendekati rumah Taylor sampai berjarak 20 kaki. Orang-orang yang melihat mengambil senapan dan bersiap-siap menggunakannya. Namun makhluk itu kemudian melarikan diri kea rah kegelapan malam.
Setelah itu, semua anggota keluarga berulang kali melihat penampakan makhluk itu yang sepertinya bergerak menuju rumah mereka. Ini memang cerita aneh. Untuk lebih jelas anda bisa membaca artikel lengkapnya di Wikipedia.**
10. Manusia Kadal dari Scape Ore Swamp
Kasus ini terjadi di kawasan berawa di daerah Lee Country, Carolina Selatan. Makhluk aneh yang digambarkan memiliki tinggi 7 feed atau lebih dari 2 meter, berbadan tegap dengan kulit yang bersisik berwarna hijau muncul di sana. Matanya menyeramkan sebesar jeruk glowing. Makhluk itu memiliki tiga jari pada tangan dan kakinya. Orang menyebutnya makhluk kadal dari rawa.
Laporan pertama tentang keberadaan mahluk itu disampaikan oleh Christopher Davis, 17 tahun, penduduk setempat. Ia mengatakan, makhluk yang ditemui saat berkendara melewati perbatasan Scape Ore Swamp. Kebetulan saat itu mobilnya mengalami masalah sehingga ia terpaksa berhenti untuk ganti ban. Ketika ia selesai ganti ban, dia mendengar suara berisik di belakangnya.
Saat berpaling, betapa terkejutnya dia melihat mahluk aneh tampak berjalan menuju dirinya. Davis mengaku, makhluk itu mencoba menyerang mobilnya, dengan melompat di atas atap mobil. David berusaha kabur . Sampai di rumah, di lihatnya kaca spion mobinya telah hancur, kerusakan juga pada atap mobil.
Beberapa bulan yang sama, muncul laporan hampir senada dengan kasus David. Dilaporkan, mahluk itu mirip kadal raksasa berada di dekat rawa. Sebagian besar laporkan mengatakan kejadiannya sekitar 3 mil atau 5 km dari Bishopville atau di sekitar dari rawa-rawa. Dua bulan kejadian, beberapa polisi melakukan penyelidikan dan ditemukan jejak kaki berukuran 14 inc panjangnya.
Lalu polisi mengirim laporran itu ke FBI untuk ditelusuri lebih lanjut. Namun analisa menemui jalan buntu, hingga sekarang tak jelas, makhluk apakah yang berperawakan mirip kadal itu.***
Selasa, 09 November 2010
wasiat yang di berikan Allah kepada manusia
Ada 2 wasiat Allah buat manusia:
1. Wasiat Khusus
Yaitu wasiat Allah yang disampaikan buat anak-anak Ibrahim melalui Nabi Ibrahim A.S.
Sebagaimana firman Allah:
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. 2 : 132)
2. Wasiat Umum
Yaitu wasiat Allah untuk seluruh orang beriman, sebagaimana Firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3 : 102)
Dalam 2 wasiat tersebut, Allah mewasiatkan agar kita jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Ayat-ayat ini juga bisa menjawab syubhat yang didengung-dengungkan oleh Kaum Liberal yang menyatakan semua agama sama. Kalo memang sama, kenapa Allah hanya menyuruh kita untuk memeluk agama Islam???
Berikut saya sampaikan 11 Keistimewaan Islam agar kita lebih yakin memeluk agama ini, dan tidak menjual aqidah kita hanya untuk mendapatkan nikmat dunia belaka. Naudzubillahi min dzalik.
1. Lafadz Islam diberikan langsung oleh Allah SWT.
Allah berfirman: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..." (QS. 3 : 19). Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta Gautama Budha, dan lain sebagainya.
2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk Islam.
Hal ini berdasarkan Firman Allah:
"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ." (QS. 8 : 38)
3. Islam menjadi sebab terhindar seseorang dari api neraka.
Rasulullah bersabda, "Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman walaupun seberat biji sawi." (HR. Muslim).
4. Islam adalah agama dalil.
Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.
Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang berbicara mengenai Al Qur'an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap dianggap salah" (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)
Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena Allah berfirman:
"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." (QS. 69 : 44-46)
5. Islam menghapus agama samawi yang lainnya.
Allah berfirman:
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 3 : 85)
6. Hukum Islam berlaku untuk semua lapisan umat.
Ada kisah wanita yang termasuk kaum berada yang mencuri yang tetap mendapat hukuman potong tangan.
Hadis yang diriwayatkan oleh penyusun hadis termasyhur yaitu Muslim, adalah sebagai berikut:
“Bersumber dari Aisyah isteri Nabi Saw, sesungguhnya orang-orang Quraisy dibingungkan oleh masalah seorang wanita Makhzumiyah yang kedapatan mencuri, sekalipun ia mengingkarinya. Mereka memperbincangkan, siapakah yang berani menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah.
Dengan serentak mereka mengusulkan, ‘Tidak ada yang berani melakukan itu kecuali Usamah, orang yang dikasihi Rasulullah.’ Maka dibawalah wanita tersebut menghadap Baginda Rasul.
Mendengar permintaan pengecualian hukuman atas wanita itu, wajah Rasulullah berubah memerah. Beliau bersabda, ‘Jadi kamu ingin memintakan syafa’at terhadap salah satu hukum Allah?’ Usamah bin Zaid menjawab, “Maafkan aku wahai Rasulullah’.
Satu sore Rasulullah berdiri dan berpidato. Setelah memanjatkan puja puji kepada Allah sebagaimana mestinya, beliau kemudian bersabda, ‘Syahdan. Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, manakala di antara mereka ada orang mulia yang mencuri, mereka membiarkannya saja. Tetapi jika orang lemah yang mencuri, maka segera dihukum. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sesungguhnya aku apabila mendapati kenyataan Fatimah puteri Muhammad mencuri, maka akan aku potong tangannya’.Kemudian Rasulullah Saw tetap memerintahkan untuk memotong tangan wanita yang mencuri tersebut.
Yunus, ibnu Syihab, Urwah dan Aisyah berkata, ‘Setelah peristiwa itu wanita tadi lalu bertaubat dengan baik dan menikah. Satu hari dia datang menemuiku untuk minta tolong mengajukan hajat permintaannya kepada Rasulullah, dan aku penuhi permintaannya tersebut.’ “
7. Dalam Islam, orang yang khilaf atau lupa tidak dihukum.
Allah berfirman:
"...Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 5)
8. Islam membahas semua urusan / perkara baik duniawi maupun ukhrowi.
Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil pun juga di atur.
Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”. (HR. Muslim no. 262)
9. Islam saja agama yang sempurna
Allah berfirman:
"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. 5 : 3)
10. Islam menghendaki kemudahan dan sesuai dengan kemampuan.
Allah berfirman:
"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (QS. 2 : 185)
11. Islam untuk semua umat.
Allah berfirman:
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21 : 107)
Hadits shahih Muslim :
Dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari radiyallahu’anh, ia berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat.“
1. Wasiat Khusus
Yaitu wasiat Allah yang disampaikan buat anak-anak Ibrahim melalui Nabi Ibrahim A.S.
Sebagaimana firman Allah:
"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS. 2 : 132)
2. Wasiat Umum
Yaitu wasiat Allah untuk seluruh orang beriman, sebagaimana Firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. 3 : 102)
Dalam 2 wasiat tersebut, Allah mewasiatkan agar kita jangan mati kecuali dalam memeluk agama Islam. Ayat-ayat ini juga bisa menjawab syubhat yang didengung-dengungkan oleh Kaum Liberal yang menyatakan semua agama sama. Kalo memang sama, kenapa Allah hanya menyuruh kita untuk memeluk agama Islam???
Berikut saya sampaikan 11 Keistimewaan Islam agar kita lebih yakin memeluk agama ini, dan tidak menjual aqidah kita hanya untuk mendapatkan nikmat dunia belaka. Naudzubillahi min dzalik.
1. Lafadz Islam diberikan langsung oleh Allah SWT.
Allah berfirman: "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam..." (QS. 3 : 19). Hal ini berbeda dengan agama lain yang namanya berdasarkan nama orang, nama tempat, dan nama-nama lainnya yang berhubungan dengan agama itu. Misal Nasrani yang diambil dari nama tempat yaitu Nazareth, Budha berasal dari nama Sidharta Gautama Budha, dan lain sebagainya.
2. Islam menghapus seluruh dosa dan kesalahan bagi orang kafir yang masuk Islam.
Hal ini berdasarkan Firman Allah:
"Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ." (QS. 8 : 38)
3. Islam menjadi sebab terhindar seseorang dari api neraka.
Rasulullah bersabda, "Tidak akan masuk Neraka barang siapa dalam hatinya ada iman walaupun seberat biji sawi." (HR. Muslim).
4. Islam adalah agama dalil.
Pada waktu jaman Rasulullah SAW masih hidup, setiap permasalahan selalu menunggu dalil atau wahyu dari Allah SWT. Islam bukan agama opini, dalam menafsirkan Al-Quran, kita diharuskan menafsirkan berdasarkan pemahaman para Sahabat yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.
Diriwayatkan pula dari Jundab, dia berkata, Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang berbicara mengenai Al Qur'an dengan pendapatnya sendiri kemudian benar maka ia tetap dianggap salah" (HR Abu Dawud, HR At Tirmidzi)
Apapun yang disampaikan oleh Rasulullah SAW pasti berdasarkan wahyu, karena Allah berfirman:
"Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya." (QS. 69 : 44-46)
5. Islam menghapus agama samawi yang lainnya.
Allah berfirman:
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (QS. 3 : 85)
6. Hukum Islam berlaku untuk semua lapisan umat.
Ada kisah wanita yang termasuk kaum berada yang mencuri yang tetap mendapat hukuman potong tangan.
Hadis yang diriwayatkan oleh penyusun hadis termasyhur yaitu Muslim, adalah sebagai berikut:
“Bersumber dari Aisyah isteri Nabi Saw, sesungguhnya orang-orang Quraisy dibingungkan oleh masalah seorang wanita Makhzumiyah yang kedapatan mencuri, sekalipun ia mengingkarinya. Mereka memperbincangkan, siapakah yang berani menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah.
Dengan serentak mereka mengusulkan, ‘Tidak ada yang berani melakukan itu kecuali Usamah, orang yang dikasihi Rasulullah.’ Maka dibawalah wanita tersebut menghadap Baginda Rasul.
Mendengar permintaan pengecualian hukuman atas wanita itu, wajah Rasulullah berubah memerah. Beliau bersabda, ‘Jadi kamu ingin memintakan syafa’at terhadap salah satu hukum Allah?’ Usamah bin Zaid menjawab, “Maafkan aku wahai Rasulullah’.
Satu sore Rasulullah berdiri dan berpidato. Setelah memanjatkan puja puji kepada Allah sebagaimana mestinya, beliau kemudian bersabda, ‘Syahdan. Sesungguhnya yang membuat binasa orang-orang sebelum kamu ialah, manakala di antara mereka ada orang mulia yang mencuri, mereka membiarkannya saja. Tetapi jika orang lemah yang mencuri, maka segera dihukum. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamanNya, sesungguhnya aku apabila mendapati kenyataan Fatimah puteri Muhammad mencuri, maka akan aku potong tangannya’.Kemudian Rasulullah Saw tetap memerintahkan untuk memotong tangan wanita yang mencuri tersebut.
Yunus, ibnu Syihab, Urwah dan Aisyah berkata, ‘Setelah peristiwa itu wanita tadi lalu bertaubat dengan baik dan menikah. Satu hari dia datang menemuiku untuk minta tolong mengajukan hajat permintaannya kepada Rasulullah, dan aku penuhi permintaannya tersebut.’ “
7. Dalam Islam, orang yang khilaf atau lupa tidak dihukum.
Allah berfirman:
"...Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. 33 : 5)
8. Islam membahas semua urusan / perkara baik duniawi maupun ukhrowi.
Seluruh urusan dibahas oleh Islam secara detail. Bahkan urusan, maaf, buang air kecil pun juga di atur.
Pernah kaum musyrikin berkata kepada Salman Al Farisi radliallahu anhu: “Nabi kalian telah mengajarkan kepada kalian segala sesuatu sampai pun perkara adab buang hajat”. Salman menjawab: “Ya, beliau mengajarkan kami adab buang hajat”. (HR. Muslim no. 262)
9. Islam saja agama yang sempurna
Allah berfirman:
"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. 5 : 3)
10. Islam menghendaki kemudahan dan sesuai dengan kemampuan.
Allah berfirman:
"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu..." (QS. 2 : 185)
11. Islam untuk semua umat.
Allah berfirman:
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. 21 : 107)
Hadits shahih Muslim :
Dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari radiyallahu’anh, ia berkata: Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Aku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Semua nabi sebelumku diutus hanya kepada kaumnya, sedangkan aku diutus kepada semua manusia yang berkulit merah dan hitam. Dihalalkan bagiku harta rampasan perang yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku. Bumi diciptakan untukku dalam keadaan suci menyucikan dan sebagai mesjid. Barang siapa yang menemui waktu salat, maka salatlah di tempat ia berada. Aku diberi kemenangan dengan membuat takut musuh selama jarak perjalanan satu bulan. Dan aku juga diberi syafaat.“
Senin, 08 November 2010
indonesian team
Tim nasional sepak bola Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah versi stabil, diperiksa pada tanggal 30 September 2010. Ada 26 perubahan tertunda menunggu peninjauan.
Akurasi | Terperiksa |
Julukan | Merah Putih | ||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Asosiasi | Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfederasi | AFC (Asia) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih | Alfred Riedl | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Asisten Pelatih | Wolfgang Pikal | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapten | Charis Yulianto | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan terbanyak | Bambang Pamungkas (64) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Pencetak gol terbanyak | Bambang Pamungkas (34) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Stadion kandang | Stadion Utama Gelora Bung Karno | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode FIFA | IDN | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat FIFA | 137 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat FIFA tertinggi | 76 (September 1998) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat FIFA terendah | 153 (Desember 2006) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
Pertandingan internasional pertama | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Cina 2 - 0 Hindia-Belanda (Filipina; 5 Mei 1934) India 3 - 0 Indonesia (India; 4 Mei 1951) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kemenangan terbesar | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Indonesia 13 - 1 Filipina (Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kekalahan terbesar | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Denmark 9 - 0 Indonesia (Kopenhagen, Denmark; 3 September 1974) | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Piala Dunia | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | 1 (Pertama kali pada 1938) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasil terbaik | Babak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Piala Asia | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | 4 (Pertama kali pada 1996) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Hasil terbaik | Babak 1 (1996, 2000, 2004, 2007) |
Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.
Di kancah Piala Asia, Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Dalam kualifikasi ke Piala Dunia 2010, Indonesia tidak mampu lolos ke fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah takluk di tangan Suriah dengan agregat 1-11. Tim nasional Indonesia U-23 pun juga mengalami kegagalan di SEA Games ke-24 di Thailand; setelah takluk dari Thailand di pertandingan babak penyisihan grup yang terakhir.
[sunting] Kostum
Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.
Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, kita hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.
Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.
[sunting] Sejarah Indonesia di Piala Dunia FIFA
Indonesia pada tahun 1938 (di masa penjajahan Belanda) sempat lolos dan ikut bertanding di Piala Dunia 1938. Waktu itu Tim Indonesia di bawah nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12. Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepakbola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)yang lalu berganti nama menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) di tahun 1936milik bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) punya bangsa Tionghoa, dan Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) milik orang Indonesia. Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB)sebuah organisasi sepakbola orang-orang Belanda di Hindia Belandamenaruh hormat kepada Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) lantaran Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB)yang memakai bintang-bintang dari NIVBkalah dengan skor 2-1 lawan Voetbalbond Indonesia Jacatra (VIJ)salah satu klub anggota PSSIdalam sebuah ajang kompetisi PSSI ke III pada 1933 di Surabaya.
NIVU yang semula memandang sebelah mata PSSI akhirnya mengajak bekerjasama. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Gentlemen’s Agreement pada 15 Januari 1937. Pascapersetujuan perjanjian ini, berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu juga menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepakbola di Hindia Belanda. Salah satu butir di dalam perjanjian itu juga berisi soal tim untuk dikirim ke Piala Dunia, dimana dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia (semacam seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya. NIVU melakukan hal tersebut karena tak mau kehilangan muka, sebab PSSI pada masa itu memiliki tim yang kuat. Dalam pertandingan internasional, PSSI membuktikannya. Pada 7 Agustus 1937 tim yang beranggotakan, di antaranya Maladi, Djawad, Moestaram, Sardjan, berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union, Semarang. Padahal Nan Hwa pernah menyikat kesebelasan Belanda dengan skor 4-0. Dari sini kedigdayaan tim PSSI mulai kesohor.
Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin, ketua PSSI yang juga aktivis gerakan nasionalisme Indonesia,sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau NIVU diberikan hak, maka komposisi materi pemain akan dipenuhi orang-orang Belanda. Tapi FIFA mengakui NIVU sebagai perwakilan dari Hindia Belanda. Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian Gentlemen’s Agreement saat Kongres di Solo pada 1938.
Maka sejarah mencatat mereka yang berangkat ke Piala Dunia Perancis 1938 mayoritas orang Belanda. Mereka yang terpilih untuk berlaga di Perancis, yaitu Bing Mo Heng (kiper), Herman Zommers, Franz Meeng, Isaac Pattiwael, Frans Pede Hukom, Hans Taihattu, Pan Hong Tjien, Jack Sammuels, Suwarte Soedermadji, Anwar Sutan, dan Achmad Nawir (kapten). Mereka diasuh oleh pelatih sekaligus ketua NIVU, Johannes Mastenbroek. Mo Heng, Nawir, Soedarmadji adalah pemain-pemain pribumi yang berhasil memperkuat kesebelasan Hindia Belanda, tetapi bertanding di bawah bendera kerajaan Nederland. [1]
[sunting] Pertandingan melawan Hongaria
Pada 5 Juni 1938, sejarah mencatat pembantaian tim Hungaria terhadap Hindia Belanda. Mereka bermain di Stadiun Velodrome Municipal, Reims, Perancis. Sekitar 10.000 penonton hadir menyaksikan pertandingan ini. Sebelum bertanding, para pemain mendengarkan lagu kebangsaan masing-masing. Kesebelasan Hindia Belanda mendengarkan lagu kebangsaan Belanda Het Wilhelmus. Karena perbedaan tinggi tubuh yang begitu mencolok, walikota Reims menyebutnya, "saya seperti melihat 22 atlet Hungaria dikerubungi oleh 11 kurcaci."Meski strategi tak bisa dibilang buruk, tapi Tim Hindia Belanda tak dapat berbuat banyak. Pada menit ke-13, jala di gawang Mo Heng bergetar oleh tembakan penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Lalu hujan gol berlangsung di menit ke-15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0. Nasib Tim Hindia Belanda tamat pada babak kedua, dengan skor akhir 0-6. Pada saat itu Piala Dunia memakai sistem knock-out.
Meskipun kalah telak, surat kabar dalam negeri, Sin Po, memberikan apresiasinya pada terbitan mereka, edisi 7 Juni 1938 dengan menampilkan headline: "Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah". [2]
Rekor Penampilan Piala Dunia FIFA | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tahun | Babak | Poin | M | S* | K | GM | GK | |
1930 | Tidak Ikut | - | - | - | - | - | - | |
1934 | - | - | - | - | - | - | ||
1938 | Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) | 1 | 0 | 0 | 1 | 0 | 6 | |
1950 | Mengundurkan diri | - | - | - | - | - | - | |
1954 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - | |
1958 | Mengundurkan diri selama kualifikasi | - | - | - | - | - | - | |
1962 | 'Mengundurkan diri | - | - | - | - | - | - | |
1966 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
1970 | - | - | - | - | - | - | ||
1974 hingga 2010 | Tidak lolos kualifikasi Asia | - | - | - | - | - | - | |
Total | | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 6 |
[sunting] Sejarah tim di Piala Asia
Tahun | Hasil | Poin | M | S | K | GM | GK |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1956 hingga 1964 | Tidak ikut | - | - | - | - | - | - |
1968 hingga 1992 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | - | - |
1996 | Babak 1 | 1 | 0 | 1 | 2 | 4 | 8 |
2000 | Babak 1 | 1 | 0 | 1 | 2 | 0 | 7 |
2004 | Babak 1 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 9 |
2007 | Babak 1 | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 4 |
2011 | Tidak lolos kualifikasi | - | - | - | - | ||
Total | | 8 | 2 | 2 | 8 | 10 | 28 |
[sunting] Sejarah tim di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (dulu Tiger Cup)
- 1996 - Runner-up
- 1998 - Peringkat 3
- 2000 - Runner-up
- 2002 - Runner-up
- 2004 - Runner-uo
- 2007 - Babak penyisihan grup
- 2008 - Semifinalis
[sunting] Susunan Tim Nasional Senior
[sunting] Tim utama
Pelatih: Alfred Riedl[1]
[sunting] Susunan Tim Nasional U-23
[sunting] Tim utama
Pelatih: Alfred Riedl
|
[sunting] Susunan Tim Nasional U-19
[sunting] Tim utama
Pelatih: Cesar Payovich Perez
|
[sunting] Daftar pelatih Timnas Indonesia
Period | Coach |
---|---|
1938 | Johannes Christoffel van Mastenbroek |
1951-1953 | Choo Seng Quee |
1954-1964 | Antun Pogačnik |
1966-1970 | E.A. Mangindaan |
1970 | Endang Witarsa |
1971-1972 | Yusuf Balik |
1972-1974 | Suwardi Arland |
1974-1975 | Aang Witarsa |
1975-1976 | Wiel Coerver |
1976-1978 | Suwardi Arland |
1978-1979 | Frans Van Balkom |
1979-1980 | Marek Janota |
1980-1981 | Bernd Fischer |
1981-1982 | Harry Tjong |
1982-1983 | Sinyo Aliandoe |
1983-1984 | M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir |
1985-1987 | Bertje Matulapelwa |
1987 | Sinyo Aliandoe |
1987-1991 | Anatoli Polosin |
1991-1993 | Ivan Toplak |
1993-1995 | Romano Mattè |
1995-1996 | Danurwindo |
1996-1997 | Henk Wullems |
1998 | Sudibyo |
1999 | Bernard Schum |
1999-2000 | Nandar Iskandar |
2000-2001 | Benny Dollo |
2002-2004 | Ivan Venkov Kolev |
2004-2007 | Peter Withe |
2007 | Ivan Venkov Kolev |
2008-2010 | Benny Dollo |
2010- | Alfred Riedl |
[sunting] Pemain terkenal
- Achmad Nawir
- Aji Santoso
- Anjas Asmara
- Ansyari Lubis
- Bambang Nurdiansyah
- Bambang Pamungkas
- Bima Sakti Tukiman
- Boaz Salossa
- Budi Sudarsono
- Charis Yulianto
- Dede Sulaiman
- Eduard Ivakdalam
- Firman Utina
- Hendro Kartiko
- Herry Kiswanto
- Ismed Sofyan
- Iswadi Idris
- Kurniawan Dwi Yulianto
- Lukman Santoso
- Maman Abdurrahman
- Marzuki Nyakmad
- Muhammad Ilham
- Muhammad Ridwan
- Mulyadi
- Ponaryo Astaman
- Ponirin Mekka
- Ricky Yacob
- Risdianto
- Robby Darwis
- Roni Paslah
- Ronny Pattinasarani
- Rully Nere
- Sain Irmis
- Syamsul Bachri Chaeruddin
- Tan Liong Houw
- Widodo Cahyono Putro
- Yacob Sihasale
- M. Mardhi Nugroho
[sunting] Referensi
- ^ Mimpi Manis Piala Dunia 1938, Kompasiana.com
- ^ Kisah Indonesia di Piala Dunia, Vivanews.com
[sunting] Pranala luar
|
|
|
|
|
|
|
Artikel bertopik sepak bola ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tim_nasional_sepak_bola_Indonesia"
Langganan:
Postingan (Atom)